Fi Sabilillah, dengan syarat…
Membantu
orang tua, mencukupi keluarga, mencukupi diri sendiri, membantu orang lain, dan
memakmurkan bumi adalah tujuan-tujuan mulia dalam bekerja sehingga bernilai
ibadah dan di jalan Allah. Mari kita wujudkan dengan mengindahkan syarat-syarat
berikut:
1.
Pastikan bahwa jenis pekerjaan Anda
dibenarkan oleh agama Islam. Seperti berdagang, bertani, memproduksi barang dan
jasa, menjadi pegawai dan sebagainya. Rasulullah saw telah bersabda: “sesungguhnya Allah itu maha baik, dan tidak
berkenan menerima kecuali yang baik”. (Hr.Muslim)
2.
Lakukan pekerjaan dengan itqan, yakni dengan professional. Ini
berarti Anda melakukannyan dengan teliti, rapi dan penuh kesungguhan.
Rasulullah saw telah bersabda: “sesunggauhnya
Allah menyukai jika sesorang di antara kalian melakukan pekerjaan hendaknya
melakukannya dengan iqtan/ professional”(Hr. Baihaqi)
3.
Indahkan rambu-rambu yang ditetapkan,
jangan menerjangnya. Penuhi hak orang lain, dan jangan ambil hak yang bukan hak
Anda. Berikan kemudahan, jangan menyulitkan. Hindari menimbun barang sehingga
menyulitkan masyarakat. Ketika sedang mengotrol pasar, Rasulullah melihat
tumpukan kurma yang sedang dijual. Di permukaan kurma itu bagus, namun ketika
Rasullah memasukan tangan ke bagian dalam dari tumpukan tersebut, ternyata kualitasnya
lebih jelek. Beliau kemudian bersabda: “siapa
yang menipu kami, maka ia bukan bagian dari kami”(Hr. Muslim)
4.
Pekerjaan tidak akan mumbuat Anda lalai
dari mengingat Allah. Allah berfirman: “hai
orang-prang beriman, janganlah harta dan anak kamu membuat kamu lalai dari
dzikrullah (mengingat Allah). Barang siapa melakukan yang demikian itu, maka
mereka adalah orang-orang yang merugi”. (Qs. 63:9)
Spiritual Kerja
1. Pagi Penuh Berkah
Dengan terbitnya fajar,
awal keberkahan di lembar hari yang baru mulai terbuka. Kalau burung-burung
dengan lincahnya terbang dari satu pohon ke pohon yang lain dan berkicau
gembira menyambut pagi, maka bagi orang beriman, pagi adalah harapan, pagi
adalah semangat, pagi adalah power full, dan pagi adalah momentum sejarah baru.
Gorelah aktivitas kerja
mulia sejak nafas menghirup segarnya udara pagi. Dan gapailah doa nabi Muhammad
saw, doa keberkahan yang beliau peruntukkan secara special buat Anda bersama
sekalian umat beliau yang mulai beraktivitas di pagi hari. Doa beliau: “Ya
Allah, berkahilah umatku dalam aktivitas mereka di pagi hari” (Hr. Abu Dawud
dan Tirmidzi).
2. Kerja Penuh Pahala
Sejatinya, tidak ada
kiprah kerja sekecil apapun yang hilang percuma, walau tak seorangpun member
penghargaan kepada Anda. Maka bekerjalah, dan yakinlah bahwa kerja Anda membawa
manfaat. Bahkan ketika akan terjadi hari kiamat sekalipun dan Anda masih bisa
melakukan suatu aktivitas kerja, maka lakukanlah, jangan tinggalkan karena
beralasan sudah mau kiamat. Begitulah cara kita bekerja sebagai orang beriman
karena yakin akan adanya pahala yang dijanjikan Allah.”not thing loose”. Rasulullah
saw besabda: “jika terjadi hari kiamat, dan di tangan salah seorang dari kalian
masih ada bibit tanaman, jika ia mampu menanamnya sebelum kiamat benar-benar
terjadi, maka tanamlah” (Hr. Ahmad).
3. Sore Penuh Ampunan
dan tibalah waktu sore,
saat letih dan lelah setelah seharian kerja dengan maksimal. Namun Anda pantang
berlangkah gontai dan bermuka masam. Pantang itu… pantang itu karena Anda telah
meyakini janji Rasulullah saw, janji memeproleh ampunan Allah bagi siapa saja
yang sepanjang hari berletih-lelah kerja FI SABILILLAH. Beliau bersabda: “barang
siapa masuk waktu sore dalam keadaan letih karena bekerja dengan kedua
tangannya, maka ia masuk waktu sore dalam keadaan memperoleh ampunan Allah”
(Hr. Thabrani dalam almu’jam al-ausath).
Selamat menjelang waktu
sore dan meraih ampunan Allah. Subhanllah…
4. Malam Penuh Keridhoan
Dan tibalah saatnya istirahat di
malam hari, bermalamlah dengan keridhoan Allah. Rasulullah saw bersabda: “barang
siapa bermalam dalam keadaan letih karena mencari rizki yang halal, maka ia
bermalam dalam keadaan Allah ridha terhadapnya” (Hr. Ibnu Abiddunya). []Ust.
KH. Arwani Amin, Lc
sumber; labbaik Edisi 22 Tahun XXI juni 2012