Untuk
apa??
Pertanyaan
ini penting untuk anda jawab. Dari jawaban itu, kita akan tahu seberapa tinggi
nilai kerja yang anda lakukan. Coba renungkan! Apa yang anda piker saat
mengayunkan langkah pertama keluar dari rumah menuju ke tempat anda bekerja
atau melakukan usaha? Coba diingat-ingat…!!
Sekarang,
bersiaplah mendapat penilaian. Bukan penilaian dari sembarang orang, melainkan
penilaian dari yang paling mulia sejak Nabi Adam as hingga akhir zaman. Dia adalah
kekasih dan panutan kita, nabi Muhammad saw. Perkenankan saya menemani anda
mengambil transkrip nilai kerja anda. Dan silahkan baca…!
Pada
suatu hari, Baginda nabi Muhammad saw sedang duduk bersama para sahabat. Di tengah
mereka terdapat dua sahabat mulia. Abu Bakr Shiddiq dan Umar Bin Khattab. Tiba-tiba
melintaslah seorang pemuda yang gagah perkasa. Berdecaklah dua orang sahabat
yang mulia itu seraya berbisik “sekiranya
masa muda dan kekuatannya digunakan FI SABILILLAH (di jalan Allah) tentu
pahalanya lebih besar”. Mendengar perbincangan tersebut, maka Rasulullah
saw bersabda: “jika ia bekerja untuk bisa
membantu ibu dan bapaknya yang sudah tua, maka ia berada FI SABILILLAH. Dan jika
ia bekerja untuk mencukupi anak-anaknya yang masih kecil, maka ia berada FI
SABILILLAH. Dan jika ia bekerja untuk mencukupi dirinya sendiri agar tidak
bergantung pada orang lain, maka ia berada FI SABILILLAH” (Hr.Dailami).
Jadi?
Anda saat bekerja itu sebenarnya sedang berada di jalan Allah? Fi sabilillah? Ya,
benar. Anda berada di jalan Allah. Selamat…! Anda merasakan kenikmatan baru
dalam hidup anda, yaitu nikmat kesadaran di jalan Allah saat bekerja.
Alhamdulillah, tapi jangan lupa, sabda Rasulullah saw di atas masih ada
lanjutannya “dan jika ia bekerja untuk
pamer dan sombong, maka ia berada di jalan setan”. Ya, nista nian orang
yang terjangkit penyakit pamer dan sombong, karena membuatnya terjerumus ke
jalan setan, ia bekerja di jalan setan. Semoga Allah melindungi kita. Amin.
InyaAllah
bersambung.. hehe
sumber; labbaik Edisi 22 Tahun XXI juni 2012