Ketika seorang pemuda berjabatan tangan dengan Rasulullah SAW, tiba-tiba
Rasulullah mencium tangan pemuda itu sambil mengatakan, “Inilah kedua tangan
yang dicintai Allah SWT.” (HR Jamaah).
Kedua
tangan pemuda itu keras dan agak kasar yang mencerminkan bahwa ia seorang
pekerja keras yang tidak mengenal lelah. Tergambar pula dari raut wajahnya dan
penampilan fisiknya. Ternyata sosok Muslim pekerja keras inilah yang dicintai
dan dibanggakan oleh Rasulullah SAW.
Memang,
Islam adalah agama yang mendorong umatnya untuk selalu bekerja dan bekerja
dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan, mempersembahkan kerja dan amal yang
terbaik (ihsan), baik dalam kaitannya dengan Allah SWT maupun dengan sesama
manusia, bahkan dengan dirinya sendiri. Karena, hanya dengan cara inilah
seorang Muslim akan meraih kebahagiaan yang hakiki di dunia ini maupun di
akhirat nanti.
“Dan
Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu
apa yang telah kamu kerjakan.” (QS at-Taubah [9]: 105).
“Dialah
yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu maka berjalanlah di segala penjurunya
(bekerja keras) dan makanlah sebahagiaan dari rezeki-Nya. Dan hanya
kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS al-Mulk [67]: 15).
Rasulullah
SAW sangat memuji orang yang berusaha dan bekerja mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan diri dan keluarganya, seperti digambarkan dalam hadis di atas dan
hadis riwayat Imam Bukhari No 1.470; “Sesungguhnya seseorang dari kalian pergi
mencari kayu bakar yang dipikul di atas pundaknya itu lebih baik daripada
meminta-minta kepada orang lain, baik diberi atau tidak.” Juga dalam hadis yang
lain riwayat Imam Bukhari No 2.072. “Tidaklah seseorang makan makanan yang
lebih baik daripada hasil usahanya sendiri dan Nabi Dawud AS juga makan dari
hasil usahanya sendiri.”
Bahkan,
jika seseorang tertidur kelelahan karena mencari rezeki yang halal maka
tidurnya itu akan dipenuhi dengan ampunan dari Allah SWT (HR Imam Tabrani).
Sebaliknya,
Rasulullah SAW sangat membenci bermalas-malasan, tidak mau bekerja. Dan, beliau
selalu memohon perlindungan Allah SWT dari sifat malas. "Allahumma inni
a'udzu bika minal 'ajzi wal kasali wal jubni wal harami wa a'udzu bika min
fitnatil mahya wal mamat wa a'udzu mika min 'adzabil qabri" (Ya Allah aku
berlindung kepada-Mu dari sikap lemah, malas, pengecut, dan kepikunan dan aku
berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian dan aku berlindung
kepada-Mu dari siksa kubur).” (HR Bukhari).
Karena
itu, kita harus bersyukur dan memberikan apresiasi (penghargaan) yang tinggi
kepada generasi muda, seperti pelajar SMK yang telah berhasil membuat mobil dan
merakit sebuah pesawat dengan kerja keras sendiri, di bawah bimbingan para
gurunya dalam team work yang solid. Kita yakin masih banyak
generasi muda harapan bangsa yang cinta kerja untuk membangun masa depannya dan
masa depan bangsa dan masyarakatnya. Semoga kita dianugerahi kecintaan kepada
kerja keras dan dijauhkan dari sifat lemah dan malas. Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar