Manfaat teh ternyata akan diperoleh
jika sang peminumnya paham terlebih dahulu mengenai minuman dari daun tersebut.
Jangan memukul rata bahwa satu jenis
teh, misalnya, cocok untuk seseorang. Tiap orang ''punya tehnya''
sendiri," tutur Iffah Syarifah, anggota komunitas pecinta teh Arafah, saat
berbincang-bincang dengan Tempo, Ahad (3/10), dalam acara Festival
Teh 2010, di Metro Trade Center Bandung.
Menurut psikolog ini, 50 persen faktor
yang mempengaruhi kesehatan itu dipegang perannya oleh spiritual alias
keyakinan orang yang meminumnya. Faktor fisik (tubuh), emosi, dan mental
masing-masing menyumbang pengaruh 10 persen, 20 persen, dan 20 persen saja
terhadap kesehatan.
"Berhubung DNA dan mind
set setiap orang itu berbeda, sebagus apapun teh yang diminum tidak
akan memberikan efek kesehatan kepada yang meminumnya kalau tidak yakin,"
jelas Iffah.
Setiap orang memiliki imunitas dan
tingkat risiko kesehatan berbeda. Ini bisa dilihat dari keturunan, kebiasaan
--seperti aktivitas, pola makan, istirahat, dan lain-lain-- serta perasaan dan
pola pikir. Jika hal tersebut dihubungkan dengan manfaat teh, efek untuk
individu yang mengonsumsinya pun berbeda-beda.
Dalam psikologi, ''kekuatan keyakinan'' hubungan antara jiwa dan tubuh itu disebut dengan istilah psikosomatika. Selain diterapkan dalam ruang lingkup gaya hidup soal mengonsumsi teh, "Ini berlaku untuk konteks apa saja sebenarnya. Makanya di komunitas ini pendekatan yang digunakan itu dari segi psikologi," kata Iffah.
Dalam psikologi, ''kekuatan keyakinan'' hubungan antara jiwa dan tubuh itu disebut dengan istilah psikosomatika. Selain diterapkan dalam ruang lingkup gaya hidup soal mengonsumsi teh, "Ini berlaku untuk konteks apa saja sebenarnya. Makanya di komunitas ini pendekatan yang digunakan itu dari segi psikologi," kata Iffah.
"Makanya bicara tentang teh, di
sini kita mencoba berbagi soal pemahaman mind set peminum teh terlebih dahulu
untuk dapat merasakan efek atau manfaat kesehatan," tambahnya.
Kalau meninjau hasil penelitian
sebuah perusahaan teh, kebenaran itu didukung dengan pengaruh zat L-Theanine
yang terkandung dalam teh guna menstimulasi gelombang otak alpha. Peran
gelombang ini berhubungan dengan pikiran. Setiap hari, idealnya tubuh
membutuhkan 50 ml L-Theanine yang bisa diperoleh dari sekitar 400 ml seduhan
teh.
Ritme jantung dipengaruhi oleh
memori bawah sadar yang ditunjukkan dengan HRV (Heart Rate Variability).
Ritme jantung yang baik itu indikatornya koheren. "Fisiknya, ini
ditunjukkan dengan gelombang alpha di otak apakah teratur atau tidak,"
ujar Iffah menerangkan.
Di sisi lain, dalam tes emosi biofeedback,
seseorang akan diketahui tingkat kekoherenan kognisi, emosi, dan spiritualnya.
Ini ada hubungannya dengan kesehatan tubuh tadi.
Kategori hasilnya ada tiga.
Seseorang dikatakan talented apabila tesnya menunjukkan
koheren seratus persen setelah melewati dua tahap tesbiofeedback, yakni nontreatment dan treatment.
Pada tahap nontreatmentkondisi individu yang dites dibiarkan apa
adanya, sedangkan tahaptreatment ia diajak mengatur nafas dan minum
teh.
Kategori hasil kedua ialah very
potential. Artinya, hasil tingkat koheren seseorang itu sekitar 50
persen pada tes pertama dan seratus persen pada tes kedua. Sementara kategori
bermasalah apabila hasil kedua tahap tes yang dijalani menunjukkan kisaran
koheren 50 persen.
Dari segi ''fisik'' teh sendiri,
kualitas yang memberikan zat manfaat kesehatan bagi tubuh yang optimal itu
diperoleh dari daun yang ketika dipetik stomatanya sedang membuka besar saat
berfotosintesis. Ketukan teratur alunan tasbih yang dilantunkan bersahutan saat
memetik teh ternyata mampu membuat stomata membuka lebih lama.
Dalam psikologi tanaman,
"Memang ada frekuensi dari bacaan tasbih yang membuat stomata lebih lama
membuka. Akibat getaran dari bacaan itu stomata yang biasanya membuka dari
pukul 07.00-10.00 bisa jadi menutup jam 11 atau 12 siang karena ada frekuensi
itu," terang ilmuwan teh dari Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung, Salwa
Lubnan Dalimoenthe.
Sifat-Sifat Teh:
- Rasa: Astrigent (rasa sepat khas teh)
- Diuretik: melancarkan kerja ginjal
- Aromatik: aroma harum menyegarkan
- Relaksasi: L-Theanine membuat gelombang Alfa otak teratur/tidak kacau
- Antioxidant: menangkal radikal bebas
- Rasa: Astrigent (rasa sepat khas teh)
- Diuretik: melancarkan kerja ginjal
- Aromatik: aroma harum menyegarkan
- Relaksasi: L-Theanine membuat gelombang Alfa otak teratur/tidak kacau
- Antioxidant: menangkal radikal bebas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar