Sekjen International Conference
for Islamic Scholars (ICIS), Hasyim Muzadi, berbicara pada dialog lintas agama
RI-Ethiopia di kantor ICIS, Jakarta Pusat, Selasa (19/4/2011). Dialog ini
membahas pengalaman Indonesia dan Ethiopia dalam mengatur keberagaman budaya
dan agama di negara masing-masing untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang
harmonis.
Pidato
mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH HAsyim Muzadi
beredar luas melalui pesan berantai BlackBerry Messenger dan media sosial
seperti Facebook dan blog. Salah satunya blog ini .
Pidato
yang heboh itu berisi pandangan mantan pemimpin organisasi Islam terbesar di
Indonesia itu mengenai sejumlah isu kontroversial seperti Ahmadiyah, toleransi
antarumat beragama, Gereja Yasmin, Lady Gaga, Irshad Manji, dan perkawinan
sejenis.
Beberapa
halaman akun Facebook dan blog memuat pidato Hasyim tersebut, yang isinya
persis sama dengan pesan berantai di BBM.
Hasyim
Muzadi sendiri telah mengonfirmasikan isi pidato ini.
Berikut
selengkapnya isi pesan BBM mengenai pidato Hasyim Muzadi:
KH.
Hasyim Muzadi, Presiden WCRP (World Conference on Religions for Peace) &
Sekjen ICIS (International Conference for Islamic Scholars) & Mantan Ketum
PBNU ttg tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia oleh Sidang PBB di Jeneva
:
"Selaku
Presiden WCRP dan Sekjen ICIS, saya sangat menyayangkan tuduhan INTOLERANSI
agama di Indonesia. Pembahasan di forum dunia itu, pasti krn laporan dr
dlm negeri Indonesia. Slm berkeliling dunia, saya blm menemukan negara muslim
mana pun yg setoleran Indonesia.
Klau
yg dipakai ukuran adl masalah AHMADIYAH, memang krn Ahmadiyah menyimpang dr
pokok ajaran Islam, namun sll menggunakan stempel Islam dan berorientasi
Politik Barat. Seandainya Ahmadiyah merupakan agama tersendiri, pasti tdk
dipersoalkan oleh umat Islam.
Kalau
yg jadi ukuran adl GKI YASMIN Bogor, saya berkali-kali kesana, namun tampaknya
mereka tdk ingin selesai. Mereka lebih senang Yasmin menjadi masalah nasional
& dunia utk kepentingan lain drpd masalahnya selesai.
Kalau
ukurannya PENDIRIAN GEREJA, faktornya adl lingkungan. Di Jawa pendirian gereja
sulit, tp di Kupang (Batuplat) pendirian masjid jg sangat sulit. Belum lagi
pendirian masjid di Papua. ICIS selalu mlkkan mediasi.
Kalau
ukurannya LADY GAGA & IRSHAD MANJI, bangsa mana yg ingin tata nilainya
dirusak, kecuali mrk yg ingn menjual bangsanya sendiri utk kebanggaan
Intelektualisme Kosong?
Kalau
ukurannya HAM, lalu di iPapua knp TNI / Polri / Imam Masjid berguguran tdk ada
yg bicara HAM ?Indonesia lbh baik toleransinya dr Swiss yg sampai skrg tdk
memperbolehkan Menara Masjid, lebih baik dr Perancis yg masih mempersoalkan Jilbab,
lbh baik dr Denmark, Swedia dan Norwegia, yg tdk menghormati agama, krn disana
ada UU Perkawiman
Sejenis. Agama mana yg memperkenankan perkawinan sejenis ?!
Akhir'a
kmbl kpd bngsa Indonesia, kaum muslimin sendiri yg hrs sadar dan tegas,
membedakan mana HAM yg benar (humanisme) dan mana yg sekedar Weternisme".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar